Rabu, 22 Mei 2013

Alat kelamin dipotong ???

Abdul Muhyi (22) kehilangan kelaminnya akibat dipotong seseorang di sekitar Jalan Jalur Gas, dekat Kampus Universitas Pamulang, di Kota Tangerang Selatan pada Selasa (14/5). Ironinya, kelamin yang terputus itu tak bisa disambung lagi.

Saat diminta keterangan di awal, Abdul bukannya membeberkan ciri-ciri pelaku. Dia malah malu-malu menceritakan apa yang dia alami ke petugas.

Dia berkilah lupa dengan siapa menghabiskan malam nahas yang membuat kelaminnya terputus. Abdul mengaku peristiwa itu di luar alam sadarnya dan saat terbangun kelaminnya sudah tak ada.

Cerita yang dialami korban memang tergolong unik. Apalagi Abdul sendiri diketahui adalah sosok pemuda yang taat beragama di kampungnya.

Beberapa hari setelah peristiwa ini terungkap, polisi dengan data yang ada coba menelusuri pelaku. Dan Senin (20/5) siang kemarin, pelaku berhasil ditangkap petugas. Pelaku berinisial NN ditangkap di Jl Raya Kosambi Timur RT 02 RW 05 Desa Sidungkul, Kelurahan Cengklong, Kecamatan Kosambi Tangerang.

Dari pengakuan pelaku terungkap beberapa fakta mengejutkan dari kasus ini. Banyak keterangan berbeda dari yang disampaikan pelaku dan korban sebelumnya.

Berikut lima fakta mengejutkan di balik potong kelamin ini:

1. Pelaku seorang wanita

Polisi berhasil menangkap pelaku yang memotong kelamin Abdul. Dia adalah wanita berinisial NN (22).

Saat ditangkap NN tak melakukan perlawanan. Untuk dimintai keterangan, NN langsung dibawa Polsek Pamulang pada Selasa sore kemarin sekitar pukul 17.00 WIB.

2. NN anak dari keluarga terpandang

Fakta pemotong kelamin Abdul adalah seorang wanita sempat mengejutkan. Pasalnya, setelah kejadian itu Abdul malu-malu saat dimintai keterangan.

Tak hanya itu, kabarnya si pelaku adalah teman kencan Abdul. Tapi apakah teman kencan waria atau wanita tulen masih kabur.

Setelah ditangkap, ternyata diketahui pelaku adalah anak dari orang terpandang di daerahnya. NN diketahui juga memakai cadar di kesehariannya.

3. NN potong kelamin Abdul karena sakit hati telah disetubuhi

NN mengaku nekat melakukan tindakan keji itu pada Abdul karena pria yang dikenalnya lewat SMS nyasar, itu telah menyetubuhinya. NN merasa sakit hati dan dikhianati.

NN dan Abdul sebenarnya tidak memiliki hubungan spesial pacaran. NN mengaku hanya berteman biasa dengan Abdul Muhyi.

"Karena pertemanan di antara mereka, berjanjian bertemu di daerah Pamulang dan mereka jalan. Saat mereka berjalan itu terjadi hal-hal yang mungkin menyakitkan bagi tersangka. Seperti telah adanya persetubuhan. Karena merasa sakit hati," kata Kapolsek Pamulang, Kompol Muhammad Nasir di Polsek Pamulang, Selasa (21/5).

Nasir menjelaskan, perkenalan korban dengan pelaku baru terjalin selama dua bulan.

"Korban dengan sedemikian rupa merayu pelaku hingga sampai kepada persetubuhan. Setelah itu pelaku berpikir jika ada kesempatan, kalau saya bisa membalas," terang Nasir lagi.

4. NN sudah rencanakan potong kelamin Abdul dengan cutter

Sakit hati telah dinodai Abdul, niat jahat muncul di benak NN. Dia ingin membalas perbuatan bejat Abdul dengan memotong kelamin pria asal Bogor yang dikenal saleh itu.

"Sebelum pulang sambil menunggu angkot. NN bilang ke korban ingin melihat kemaluan si korban. NN sudah lebih dulu melihat ada pisau cutter dan kemudian NN mengajak ke kantin Unpam. Waktu itu sekitar jam 02.00 WIB," ujar Kapolsek Pamulang, Kompol M Nasir.

Menurutnya, pisau itu diambil dari kolong meja kantin Unpam. NN kemudian langsung memotong kelamin Muhyi setelah resleting celananya dibuka.

"Tetapi saat dipotong korban tak berteriak, justru bertanya, kenapa kok dipotong?" katanya.

5. Usai potong kelamin Abdul, NN mengantarkan ke rumah sakit

Kejanggalan lainnya, usai memotong kelamin Muhyi, NN tak langsung kabur. Dia justru mengantar Muhyi ke RS terdekat.

Saat itu, petugas berusaha menyambut kembali kelamin Abdul yang terputus. Tapi sayang hal itu tak bisa dilakukan.

"Tidak dapat disambung, dan harus diamputasi," ujar Mursal, salah satu dokter yang ikut mengoperasi Abdul di RSUD Tangerang Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar